Lima Tahun Lagi

“Jadi, omzet perbulannya berapa nih?” Tanyaku kepo.

“Hahaha.. Ada deh.” hanya tawa, rupanya ia tak ingin memberi tahu.

Siang itu, dibawah rindangnya taman, aku berkesempatan diskusi langsung dengan pengusaha sukses yang usianya terbilang muda.

Usahanya yang telah menjamur dari berbagai bidang dan cabang, membuatku terkagum-kagum.

Bagaimana mungkin seseorang yang lebih muda setahun dariku, namun bisnisnya telah merambah ke berbagai bidang.

Dari obrolan santai itu dapat kusimpulkan omzetnya sudah mencapai ratusan juta. Karena bisnisnya sudah skala ASEAN, yang membuatnya sering keliling negara ASEAN untuk menjalin dan memperkuat bisnisnya.

Gayanya yang santai dan suara renyah membuatku benar-benar lupa waktu, diskusi satu jam terasa beberapa menit saja. Menyisakan diriku yang masih terheran-heran dengan caranya melihat setiap peluang bisnis di hadapannya. 

Waktu ditanya apa rahasia sukses dalam bisnis, dia cuma bilang “hobi gue cari duit” 

Sontak gelak tawaku pecah. 

Ah ada-ada saja orang ini. 

Sepulang dari pertemuan itu pikiranku terus melayang. 

Ih.. Hebat banget ya dia. Udah mandiri secara finansial. Bisa bebas ke luar negeri dan beli barang yang diinginkan dengan hasil jerih payahnya sendiri. Enak kali ya punya uang banyak gitu.

Esoknya, aku terus menggali informasi tentang pemuda itu. Bukan karena jatuh cinta lantas mencari tau lebih dalam (hahaha🤣). Melainkan ingin menuntaskan rasa penasaranku terhadap lihainya kemampuan bisnis pemuda itu.

Kutemui seorang kawan lama sang pemuda itu dan langsung bertanya, “Dia kok hebat banget ya kak… Bisnisnya sukses, pendapatannya pasti gede banget. Kok bisa gitu sih?”

“Iya, dari dulu dia emang udah pandai negosiasi dan jualan. Tapi jangan salah lho, beberapa tahun yang lalu usahanya sempat rugi ratusan juta, bahkan hampir satu miliar rupiah.”

Mendengar angka sebesar itu jantungku langsung berdegup kencang.

“Apa? Sebesar itu ruginya?”

“Iya… Tapi Alhamdulillah dalam dua tahun terakhir usahanya makin berkembang dan omzet bulanannya mencapai ratusan juta rupiah.”

Suara burung berkicau merdu seolah ikut mendengarkan obrolan kami. Suasana kantin tempat kami mengobrol semakin ramai dipenuhi anak-anak sekolah yang mulai berebut membeli jajanan.

“Tapi ya sel… Meski dia pandai cari uang, ada satu hal yang perlu kamu tahu. Sebuah alasan besar kenapa dia gila-gilaan dalam dunia bisnis.”

“Emang apa kak?” Ucapku semakin penasaran.

Suara kawanku semakin mengecil, terdengar begitu lirih “Dia pernah bilang, dokter mendiagnosa bahwa lima tahun atau enam tahun dari sekarang, dirinya tak kan bisa melihat sama sekali. Ia memang menderita sakit mata turun-temurun yang menyebabkan kebutaan.”  

Nafasku tertahan. Tercengang. Antara percaya atau tidak mendengar kabar buruk itu.

“Makanya dia gila-gilaan kerja sampe keluar negeri, ya karena mau ngejar waktu lima tahun masa penglihatannya. Biar bisa bangun rumah quran di kampung halamannya, itu cita-citanya.”

----

Dan benar, selepas diskusi dengan kakak tersebut, rasa ingin tahuku terbayar lunas. Kini tinggallah percakapan antara diriku dan hati kecilku.

Gimana Sel… Kalo kamu di posisi dia yang menghadapi kenyataan pahit itu, kamu mau? Uang banyak, harta berlimpat, tapi penglihatan di minta kembali sama Allah. Mau?

Hmmm.. Ya jelas nggak mau dong. 

Nah makanya ayo lebih bersyukur, kamu yang punya indra mata dan anggota tubuh yang lengkap, jangan berleha-leha. Jangan juga bandingin dirimu dengan orang lain. Percayalah, setiap orang punya porsi kehidupannya masing-masing.

Ada yang pandai cari uang, tapi indranya tak lengkap. Ada seorang pemuda yang hidupnya pas-pasan tapi Allah kasih lingkungan baik. Ada yang mudah mengahafal Al quran, tapi hatinya tak tahan godaan lawan jenis. Ada keluarga yang kekurangan secara ekonomi, tapi anak-anaknya sholih dan cerdas.

Jadi, STOP COMPARING YOUR SELF ya. Cintai dirimu, apapun keadaanya. Dan bersungguh-sungguhlah dalam mencapai impian. 

Berlelah-lelahlah, karena manisnya hidup akan terasa setelah lelah berjuang. (Nasihat Imam Syafi’i)

Semangat untukmu dan aku. Semoga Allah mampukan kita dalam mencapai impian.

Kendal,  1 Juni 2020

📷 unsplash