Sudah Berlayar 2 Tahun dan Akan Selamanya Hingga ke Surga Insyaallah
Masyaallah tabarakallah. Ini beneran udah 2 tahun? Perasaan baru kerasa kemarin banget. Perasaan baru hectic urus ini itu persiapan pernikahan sampe tepar demam H-2 pernikahan lantaran pusing ujian + pusing persiapan pernikahan yang teramat sangat singkat.
Di tanggal yang sama malam ini, aku masih ketawa sama temen temen yang hadir di hari pernikahanku. Tanggal 14, dua tahun yang lalu hujan deras sesaat, sama seperti malam ini hujan pun membasahi jalanan.
Masih sangaaaat teringat bagaimana malam malam yang menegangkan melepas status singlelillah menjadi istri. Gimana deg degannya sampe nggak bisa tidur. Meski tidur sejenak, esoknya di tanggal 15 Januari pukul 02.00 Allah bangunkan aku dengan berbinar binar siap menyambut hari penting dalam hidup yakni akad nikah. Ya Allah ini beneran udah nikah? Ya Allah ini beneran udah jadi istri? Dan yaaa penantian panjang, si bucin yang berusaha sekuat tenaga menjaga hati dari lelaki tak halal telah menemukan cintanya. Lelaki yang Allah hadirkan dengan segala cara ajaib tak terduga.
Dua tahun yang lalu, tepat pukul 07.00 pagi WIB perjanjian agung itu diucap. Mitsaqan ghalidza, sebuah perjanjian yang agung, perjanjian yang kuat, perjanjian yang serius, bukan perjanjian main-main. Kak Afif mengucap janji di depan saksi, bapak menyerahkan tanggung jawab kepada lelaki yang Allah hadirkan itu. Perjanjian yang agung, menggetarkan jiwa dan mengubah yang haram jadi halal nan suci. Allahu Rabbi... Alhamdulillah...
Tepat dua tahun bahtera rumah tangga ini berlayar. Dua tahun terasa begitu cepat, sungguh menyenangkan kehidupan pernikahan ini! Meski ada tangis, kesal, sedih saat perbedaan diantara kita, tapi bahagianya lebih banyak masyaallah. Dan banyak ketakutanku tentang pernikahan tak terjadi. Ya Rabb terimakasih banyak untuk segala nikmat dari Mu.
Dari banyaknya kasih sayang Allah, dipilih olehmu adalah nikmat yang sangat aku syukuri.
Terimakasih sayang, sudah hadir dan membuktikan bahwa suami baik hati, lembut hatinya, sabar, pembelajar, dan supportif itu benar benar ada. Tak pernah ada nada tinggi apalagi menyakiti dan membentak, dengan sabar membimbing istrinya yang masih harus terus diingetin.
Terimakasih sudah hadir dalam hidupku: mewarnai lika liku kehidupan ini. Terimakasih untuk segala kasih dan cinta yang tulus.
Terimakasih sudah memberi teladan segala kebaikan, terutama senantiasa ikhtiar dengan cara cara baik karena Allah
Terimakasih sudah senantiasa berusaha membawa pernikahan ini untuk dakwah dan kebaikan, sehingga kita bisa terus kolaborasi berkontribusi pada lingkungan kita. Karena pernikahan harus membuahkan banyak kebaikan untuk sekitar, tidak hanya tentang keluarga kita.
Bimbing terus istrimu ini ya, sayang
Mari terus merajut cinta dan kasih karena Allah hingga ke surga Nya
Mari terus berlari menuju kebaikan dan menebar nilai nilai kebaikan. Karena dunia hanya sementara, akhirat selamanya. Dunia nggak lama, mari mengusahakan kehidupan dunia sbg sarana ngumpulin bekal untuk hari akhir kelak
Masih terus belajar, mari bertumbuh bersama sayang 😍♥️
Semoga Allah ridho dengan keluarga kita
Happy anniversary 2 th my love (15-01)
I love you, sayangkuh ❤️
Ditulis 14 Januari 2025 di serambi masjid menanti isya, menunggu hujan reda
Komentar
Posting Komentar