Build Responsibility With Love
Bapak ibu, seluruh orang tua, dan calon orang tua... mohon izin untuk menuliskan hal ini. Aku yang bodoh, tak banyak ilmu yang dimiliki, aku yang lemah, dan tak berdaya saat terlahir di dunia ini… Bisa seperti sekarang juga karena kasih dan pengorbanan mu, orang tua ku.
Tapi izinkan aku menyampaikan hal ini, semoga membuat keluarga kita lebih baik kedepannya, khususnya bagi adik-adik dan generasi berikutnya.
Beberapa hari yang lalu aku mengikuti webinar (seminar online) dari akademi trainer. Dalam kelas online tersebut dibahaslah tema Membangun tanggung jawab dengan cinta.
Materi yang disampaikan berdasarkan pengalaman Bu Dini Sumaryanti (fasil ku di Akademi Trainer Speak to Change), seorang Expert Islamic Parenting mengantarkan tiga anaknya mendapat beasiswa penuh ke luar negeri.
Berikut resume dan materi yang disampaikan dalam kelas online tersebut.
• Bagaimana membangun tanggung jawab dengan cinta… Kuncinya ada di sini…
(menurut Dianne baurind)
Responsivitas dan tuntutan adalah dua hal yang berkaitan dan saling berpengaruh. Harus seimbang keduanya. Jika responsivitasnya tinggi, namun tuntutannya rendah maka akan jadi anak yang lembek dan manja. Namun jika tuntutannya tinggi, responsivitasnya rendah akan menjadi sosok pembangkang dan keras pada orang tua.
Jika diurutkan berdasarkan usia, maka selayaknya adalah:
0-7 = Perlakukan anak sebagai raja.
7-14 = Perlakukan anak sebagai tawanan penjara. Mulai beri aturan dan target.
1. Responsivitas
Menumbuhkan rasa dicintai pada anak.
- Memahami karekater anak dan perlakukan sesuai karakternya.
- Sesuai ajaran Rasul:
SKMDH3
1.) Senyum
Berikan senyuman pada anak. Karena senyum orang tua sangat berpengaruh pada kondisi anak dan keluarga.
2.) Katakan cinta
Cinta dan sayang itu perlu diungkapkan secara langsung. Karena jika tidak, belum tentu keluarga mampu merasakannya. Ucapkan setiap hari. Semakin sering semakin baik.
3.) Muliakan anak-anak
Sambut dan perlakukan baikpada anak. Termasuk beri apresiasi meski kebaikan dan prestasi belum besar.
4.) Doa
5.) Hadiah
Hadiah tak selalu dalam bentuk materi. Ada 5 hal bentuk hadiah menurut Bu Dini Sumaryanti: Pelayanan, pujian, sentuhan, waktu yang berkualitas, hadiah (materi, pengakuan, dsb, sesuai karakter) bisa buka disini. Salah satunya pake STIFInπ
Hadiah kepada setiap anak pasti beda. Tergantung karakternya. Contoh: anak Feeling, maka hadiahi ia dengan menghargai persaannya, menghargai pendapatnya. Itu sudah cukup membuatnya senang, dibandingkan dibelikan barang.
Namun untuk Sensing, berikan hadiah dalam bentuk materi. Tak perlu mahal dan besar, ia pun sudah sangat senang.
6.) 3 Kata ajaib
Terimakasih, tolong, dan maaf adalah kalimat ajaib yang mampu meluluhkan seseorang. Ucapkan dan jadikan kebiasaan sehari-hari.
Responsivitas adalah hal krusial dalam keluarga. Beberapa kisah yang pernah disampaikan bu dini, salah satunya adl membantu menyelesaikan masalah ibu dan anak yang tidak akur, anak bermasalah, dan terjadi kenakalan remaja. Akhirnya permasalahan bisa selesai dengan membangun cinta trik SMDHK3 ini.
2. Tuntutan
A. Visi dan Misi keluarga
Kenapa Sultan Muhammad al Fatih bisa menjadi pemimpin terbaik yang menaklukkan kontantinopel? Karena visi dan misinya jelas. Ditanamkan sejak kecil oleh orang tuanya.
Dengan adanya visi misi ini pula yang menjadikan 'kapal' dalam keluarga jelas arahnya dan tak terombang-ambing mengikuti tren zaman, yang akhirnya tak sampai-sampai ke tujuannya.
Contoh visi dan misi keluarga Bu Dini:
Visi: Mencetak anak-anak pemimpin kelas dunia.
Misi: 3A 4K
Yaitu:
1.) Akidah Islam
2.) Al Quran dan As Sunnah
3.) Aulawiyat (Skala prioritas)
Dahulukan yang wajib dan Sunnah, sekali-kali yang mubah, hindari yang makruh dan haram.
4.) Kuasai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
5.) Kuasai Sains dan Teknologi
6.) Kuasai cabang olahraga minimal satu olahraga.
7.) Kuasai keterampilan menulis
Visi misi tersebut harus dituliskan. Karena dengan menuliskan artinya efektivitas dan keberhasilan akan meningkat 10x lipat.
B. Disiplin
Disiplin dalam menerapkan visi misi tersebut dari semua anggota keluarga akan memberi pengaruh besar.
- Buat aturan bersama
- Terapkan system reward dan punishment
- Lakukan secara konsisten.
Menanamkan kebiasaan pada anak dengan diberikannya arahan berdasarkan ayat al quran, hadist, dan kejadian yang dicontohkan oleh Rasul dan para sahabat.
ππ
Terimakasih sudah mampir. Semoga bermanfaat.
Salam hormat untuk para orang tua hebat dan calon orang tua keren. Semoga Allah mampukan kita semua untuk menjadi pribadi yang terus berproses dalam kebaikan. Semangat! ππ
Komentar
Posting Komentar