Takut Gagal
TAKUT GAGAL
Oleh : Hanan Selma
Suhu ruangan terasa semakin dingin. Sepertinya, air conditioner di kantor ini terlalu kecil suhunya. Siang itu di PT. Menamas gedung lantai sebelas,
kami berkesempatan berguru pada Pak Nanang; pengusaha sukses yang bergelut dengan minyak dan gas.
"Setelah menuliskan rencana startup masing-masing, silahkan tulis keraguan kalian di lembar berikutnya." Pinta Pak Nanang, maestro kami dibidang marketing.
Tak perlu berpikir keras, kutulis poin-poin keraguanku. Sebagai pemain awal, kekhawatiranku tentang rencana masa depan, sering kali bermunculan silih bergantian.
"Sudah?" Tanya Pak Nanang setelahnya.
Kami mengangguk cepat seraya tersenyum. Udara dingin semakin menyelimuti tubuhku, sementara di luar gedung, dari kaca transparan terlihat jelas, terik matahari semakin menyengat. Membuat suasana Ibu Kota Jakarta semakin gerah.
Beliau baca satu persatu tulisan kami, berbagai masukan kuterima dan segera kucatat.
"Kayaknya tulisan tentang keraguan itu harus disobek, diremas, lantas dibuang ke tong sampah deh. Kayak diacara motivasi-motivasi gitu," Pikirku menerka nerka dalam hati.
"Kamu ragu nggak bisa repeat order ? Coba deh, cari jawaban dari keraguan tersebut. Pasti ada solusi dari masalah ini." Tutur Pak Nanang.
"Wow... Tebakanku salah besar!" Tak menyangka sama sekali, kalimat positif tersebutlah yang akan Pak Nanang ucap.
Ditengah tengah mencari jawaban atas keraguanku, dibacakanlah tulisan tentang keraguan kami masing-masing. Dari hal sepele hingga perkara besar tertulis dalam kertas kami.
"Percayalah, selalu ada jawaban disetiap masalah. Seberat apapun masalah itu. Bukankah bersama kesulitan ada kemudahan (Qs. Al insyirah)" kalimat yang sangat menenangkan. Seolah segelas air mengguyur, hati ini menjadi adem.
Bapak paruh baya, berambut putih, dan berkaca mata plus dengan tenang memberi nasehat pada kami.
"Hadapi saja peristiwa yang akan terjadi pada startrup kalian nanti. Jangan takut gagal. Karena gagal itu suatu hal yang pasti terjadi. Mengapa harus takut ? Hadapi saja dengan tenang."
Aku jadi teringat kalimat singkat dari Bang Wirzal Azraqi, trainer Value Awarness Trainer. "Lakuin aja, apapun yang resikonya."
Seorang kawanku; anak muda pengusaha eksport-import pun pernah memberi saran padaku, "habiskan jatah kegagalanmu selagi muda. Jangan takut gagal ! Setelah jatuh, bangkit lagi !"
Kalimat positif yang pernah kudengar, kini kembali hadir satu persatu dalam ingatan. Seolah menari-nari indah dalam imajinasi.
"Hatiku tenang karena mengetahui apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku, tidak akan pernah melewatkanku." Khalifah Umar bin Khattab
Juga kalimat singkat yang pernah kudengar dari audio kajian,
"Ketika seseorang masih hidup, itu artinya Allah masih tetapkan rezeki baginya" Ustadz Oemar Mita.
Satu persatu keraguan dan kekhawatiranku berguguran. Perasaan takut gagal, khawatir tidak berhasil, keresahan tak bisa menghadapi masalah, dan kalimat negatif lainnya rontok setelah meyakini kalimat tersebut.
Mengapa harus takut gagal? Lantas khawatir berlebihan akan masa depan? Bukankah semua rezeki sudah ditetapkan Allah? Sehingga tugas kita hanyalah berusaha sebaik mungkin dan terus memohon pada Nya.
Waalahu a'alam bishowab
Rabu, 18 Desember 2019
Pukul 23.55 WIB. Di Rumah Qur'an As Sunnah Jakarta Selatan. Semoga tulisan ini menjadi pengingat bagi semuanya, khususnya bagi diriku sendiri.
Follow me on social media
Ig : hananselma18
Fb : hanan wijdan amalia selma
Komentar
Posting Komentar