Sedih si.. tapi mau bagaimana lagi.

Sedih si.. tapi mau bagaimana lagi.

Melihat wabah ini, dengan segala akibat yang terjadi.. Bukan main sedihnya. 

Belum lagi mendengar kabar peliknya pencari nafkah harian yang pendapatannya merosot drastis. 

Kesedihan yang belum surut itu nampaknya cukup bertambah saat mendengar nilai tukar rupiah ke dollar semakin melemah. Bahkan kabarnya lemahnya mendekati saat tahun 1998, saat krisis moneter. 

Iya. Kini bahan makanan telah melambung naik, sedangkan pendapatan menurun drastis. Jadi gimana? 

Buat anak muda yang baru merasakan peristiwa ini, tentu kagetnya bukan main. Baru sekali dalam hidup merasakan kegundahan massal selama ini. 

Kalo kata para senior, yang usianya >40 tahun. Beliau-beliau hanya berucap, namanya juga hidup. Pasti akan bertemu peristiwa berat seperti sekarang. Hadapi dengan tenang, ikhtiar maksimal, serahkan pada Allah.

Duh gusti.. Ya Rabbi.. Semoga Kau berikan kesabaran pada sahabat dan saudara seiman kami. Semoga ini menjadi penghapus dosa-dosa kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Aqil Baligh (oleh Ustadz Adriano Rusfi)

Sudah Berlayar 2 Tahun dan Akan Selamanya Hingga ke Surga Insyaallah

Mulai Dari Mana?