Rumah di ujung jalan
Sore itu adalah kali pertama aku memasuki rumah kecil di ujung jalan. Benar-benar mungil dan terletak dipojokkan.
Aku tak mengerti, bagaimana si ibu beserta keluarganya mampu bertahan hidup dalam bangunan sempit di tanah kecil yang udara segarpun tak mampu di dapat.
Namun yang jelas, itulah nyatanya. Mungkin tak ada pilihan lain selain menerima kenyataan pahit itu.
"Masih untung bisa tidur, meski tempatnya sempit." Sepertinya pernyataan itu yang menguatkan si ibu beserta keluarganya.
Teringat sebuah pesan Pak Ary Ginanjar Agustian dalam sebuah tulisan. "Fokus pada apa yang kau miliki dan teruslah bersyukur, maka kebahagiaan dan kecukupan akan kau dapatkan. Dan terima dengan ikhlas keadaan yang engkau alami. Sehingga dengannya engkau semakin menikmati hidup."
Komentar
Posting Komentar