Semakin Dewasa, Semakin Tak Punya Teman. Benarkah?
Setiap liat org lain sepedahan, nggerombol sama temennya, main bareng...
Akutuh selalu kepengen dan tergiur untuk punya temen deket juga. Ga tau kenapa, semakin bertambahnya umur, kok kayaknya temen deketku hampir ga ada.
Ada sih.. Tapi tetap saja sulit dihubungi dan sibuk dengam urusan masing masing.
Selain karena faktor tempat tinggalku yang pindah pindah dari beberapa kota dalam kurun waktu yang dekat. Ditambah lagi dalam keadaan wabah ini, membuat temanku kembali ke kampung asalnya. Harus berpisah dan sulit sekali untuk bertemu.
Kalau kuingat sepak terjalku beberapa waktu ini, aku menjaring pertemanan memanglah dari komunitas, perkumpulan muslimah. Seperti di alhikmah, dalam lingkaran liqo, di rq, di SLP, atau semacamnya. Dari situ biasanya aku punya temen akrab. Karena memang temen kampus tak banyak seperti umunya mahasiswa lain.
Dan kini, sejak kepindahan ku dari Jakarta ke Bogor beberapa bulan ini, rasanya sudah saatnya aku menjaring pertemanan lagi.
Ah.. teman main memang begitu penting bagi kehidupanku. Temen yang bisa diajak jalan bareng, makan bareng, ibadah bareng, ngobrol dan diskusi bareng, seru seruan bareng, susah sedih seneng bareng.
Aku butuh temen :(
Dan aku lupa kapan terkahir kali punya temen deket yang awet lebih dari setahun bersama.
Rasanya, aku benar benar lupa kapan terakhir kalinya punya temen Deket dalam kurun waktu tertentu.
Mungkin sudah saatnya merelakan teman dekat. Mengikhlaskan semua orang berjalan di ranahnya masing masing. Sibuk dengan tujuannya masing masing dan melangkah fokus tanpa distraksi dariku.
Ah... Sudah sepantasnya aku menekan ego. Mencoba memahami bahwa setiap orang punya kesibukan dan kerumitan hidup masing masing. Dan mencoba menjadikan diri sendiri dan Rabb sebagai teman sejati yang setia.
Tapi, bolehkan aku tetap memohon pada Nya. "Aku butuh temen ya Rabb"🥺
Ahad, 14/2/2021
Komentar
Posting Komentar