Kutitipkan Rinduku Pada Nya

 
Sungguh, berada didekatnya membuatku merasa pulang dan benar-benar merasa aman, nyaman.


Tapi, apalah dayaku. Sebagai manusia harus terus menjalani setiap fase kehidupan. Sehingga mau tak mau, aku pun harus membiarkan pertemuan ini berlangsung begitu cepat.

Ingin rasanya ku hentikan waktu, ketika sedang bersamanya. Menikmati hari menghabiskan waktu dan bercengkerama bersama. Jika sedang begini, ingin sekali membghehitan waktu.

Namun, nyatanya aku tak mampu. Hanya mengikuti alur waktu lah yang bisa kulakukan. Berharap ini bukan pertemuan terakhir, tapi akan ada perjumpaan berikutnya, dalam keadaan sehat dan baik baik saja.

Ah... Aku tak tau bagaimana menyikapi rasa ku ini. Rasa sayang dan rindu meski dikala berjauhan. Yang hadir untuknya.

Yang ku tahu hanyalah, menitipkan pada Allah setiap rasa rindu itu hadir. Menitipkan pada Rabb ttg semua hal yang akan terjadi.

Meski aku tak ingin berjauhan, tak Ingin berpisah. Namun inilah kenyataan yang harus ku jalani. Berjalan dalam putaran waktu, yang semoga jauh nya jarak, tak membuat hati kami berjauhan dan terpaut masa.

Raga boleh jauh, tapi hati kan terus bersama. Dalam doa dan sujud diheningnya malam, kutitipkan semua kasih, rindu, dan rasaku pada Nya, Rabb sang maha pengasih.

Semoga Allah izinkan kami bersua kembali.

I love you Bapak Ibu 
Uhibbukunnallah (Aku mencintai kalian karena Allah)

23 Feb 2021

Bogor
Dalam perpisahan sementara, Bogor-Kendal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Aqil Baligh (oleh Ustadz Adriano Rusfi)

Sudah Berlayar 2 Tahun dan Akan Selamanya Hingga ke Surga Insyaallah

Mulai Dari Mana?