Tentang Ibuku
Aku yang mendengar temanku telpon dengan ibunya membuatku teringat, kapan ya aku berkabar dengan ibu. Sontak ku buka hp dan bertanya, "Ibu bisa telpon jam berapa?"
Namun lagi lagi jadwalku dan agenda ibu seringkali bentrok dan tak sama. Membuat kami harus kembali menunda telpon untuk sekedar berbagi cerita.
Kalo kata temenku janjiannya udah kayak janjian sama dosen pembimbing skripsi, nunggu waktu luang baru bisa.
Haha benar juga. Aku yang harus janjian dulu sebelum telpon membuatku tak punya pilihan selain mengalah dengan segala kesibukan ibu.
Iya. Ibuku yang banyak agenda dan amanah dakwah membuatnya punya berbagai prioritas. Bukan selayaknya ibu lain yang bisa ngumpul santai dan nongkrong sore bareng ibu lain. Tapi ibuku selalu produktif dengan banyak agendanya, berangkat pagi, pulang sore, belum lagi malam hari dengan tugasnya.
Akhirnya, mengalah dan merelakan ibu di jalan dakwahlah yang kupilih. Konsekuensi dari anak seorang aktivis masyarakat yang mengabdikan hidupnya di jalan dakwah.
Semoga kesibukan ibu menjadi tabungan amal jariyah sebagai bekal di akhirat kelak.
I Love you ibuk❤😍
Komentar
Posting Komentar