Indahnya Kematian Guru Tahfidzku

“Amma yatasa alun” Terdengar suara anak-anak melantunan ayat suci Al Quran. Dengan irama khas yang tenang, ia setorkan hafalannya dihadapan gurunya. Senyum sang guru menghiasi wajahnya. Menenangkan sekali melihat pemandangan ini. Aku teringat ketika aku seumuran anak itu. Dua belas tahun silam. Saat duduk di kelas dua sd. Setengah berteriak, guruku menuntun bacaan kami. Sembari menujuk tulisan arab di papan tulis; berisikan beberapa ayat dari surat an naba’. Ruang kelas kami yang sempat gaduh itu kembali tenang. Bu Itho’ah, guru tahfidz kami dengan tegas meminta kami menirukan bacaanya. “Amma yatasaalun Aninnabail Adzim” dengan penuh semangat kami berdua puluh lima mengikuti bacaan tersebut. Berkali kali kami baca. Hingga terangkailah bacaan dalam pikiran, sampai mampu melantunkan tanpa membuka al quran. Ah… mengharukan sekali mengingat masa itu. Ketika awal menghafal Al Qur’an bersama teman-teman. Berteriak kencang melafalkan juz tiga puluh. De...