Nomaden Dadakan Kayak Tahu Bulat
"Selma, besok bantu nge fasil ya, di Bandung. Karena super mendadak harus menggantikan rekan kita" suara sist Dhita diseberang telpon saat aku baru saja akan melangkahkan kaki ke masjid tepat selepas kelas pertama dimulai sore kemarin.
Aku yang setengah percaya mencoba mencerna berpikir sesaat, lantas mengiyakan dan coba mengatur strategi langkah yang harus ku lakukan untuk tetap memikirkan peran dan aktivitas ku di Semarang.
Dengan secepat kilat aku coba menuliskan semua yang perlu kulakukan untuk berangkat ke Bandung dalam dua jam setelah informasi kudapat atau jam 22.20 tersebut.
Bagaimana tidak, aku perlu tes antigen untuk keterangan tidak covid, mencari pinjeman beberapa pakaian sesuai warna (maklum saya anak kos haha), cari tiket di stasiun (belum tentu dpt, karena diaplikasi udah abis), beres², aku harus melakukan itu semua dalam durasi kurang dari dua jam, padahal saat itu aku masih ada kelas kedua yang berlangsung.
Jadilah pikiranku mengembara, tanganku secepat kilat menyapa kawan kawan SMA sekitar kos yang bisa dipinjami roknya. Segera cari klinik terdekat atau RS utk antigen. Dan semua itu kulakukan ditengah sesi kelas. Aku tau ini buruk, tapi aku tak punya pilihan untuk tidak multitasking.
Kamu tau, apa yang kurasakan saat itu? Serba deg degan, karena perjalanan ini bukan tentang aku, ini tentang tim dan nama baik profesionalitas lembaga bisnis, jd tak mungkin aku tak seserius itu.
Tapi, inilah aku diusia muda yang sengaja menyelami berbagai momen pengalaman untuk meluaskan pandangan. Belajar dari berbagai dinamika hidup.
Aku selalu bilang ke diri ku bahwa "masa bebas berkarya ku punya batasan, punya masa tenggang, jd puas puasin dulu dan nikmati capek capek, berkarya, ketemu orang baru, bergabung dalam project dgn serba dadakannya misal seperti skrg. Tak apa apa dengan serba dadakan ini, karena nantinya akan ada masa sebaliknya, alias fokus dengan rumah dan peran sebagai perempuan. Hingga masanya kelak tiba untuk masuk ke peran baru bs fokus, ketika masanya nnt Allah amanahkan insan mungil yg terlahir didunia dr rahimku, aku bisa meyakinkan dan bilang ke diriku bahwa gapapa nak kamu ikut bunda kemanapun bunda pergi dan menyita hampir waktu bunda, karena bunda udah puas dengan semua petualangan sebelum kamu datang ke hidup bunda, bunda ikhlas nak"
Secuil cerita perjalanan super dadakan Semarang - Bandung. Alhamdulillah akhirnya sampe bandung tepat waktu, dengan petualangan seru, baru, menantang dan drama tak terduga didalamnya.
Komentar
Posting Komentar