Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Masih Tentang Perjalanan

Gambar
Dua tahun yang lalu. Dgn ritme perjalanan yang mirip: Kendal (tp skrg Semarang) - Jatinegara - Manggarai - Bogor  Tp waktu itu udh sampe Depok dan diminta balik ke Jakarta.  Memori itu tak pernah hilang apalagi lekang dlm ingatanku. Gimana rasanya, gimana pecahnya tangisku di gojek, di KRL dgn perasaan tak menentu. Suasananya, rutenya mirip.  Masih bergetar juga mengingat hal itu. Aku menerima, tp aku tak kan lupa. Aku terima sebagai proses dan perjalanan hidup, yg dgn nya lah aku berproses dan mendapat sejuta hikmah, tp aku  mustahil lupa rasanya. Alhamdulillah, hampir dua th yg lalu perjalanan panjang itu bs sampai skrg. Meski dgn ritme yg mirip, tp suasana kali ini lebih menyenangkan.  Kalo dulu berdebar tak karuan, pecah tangisku di sepanjang perjalanan Jakarta - bogor, tp kini aku telah belajar bahwa percaya sama Allah bukan sj terkait menyiapkan hati dgn apapun yg akan terjadi, tp juga SIAP MELEPASKAN, SIAP TAK MEMILIKI. Karena kesiapan tak memiliki, kesia...

Membuktikan Teori Belajar Albert Bandura

Gambar
Perkembangan anak terjadi dalam serangkaian tahap, jika ada satu tahap perkembangan yang terlambat, maka akan ada efek dimasa setelahnya. Kepribadian sehat dibentuk dari orang tua yang sehat secara mental.  Kalimat tersebut menjadi pembuka awal kelas kami. Ya, Selasa dan Rabu lalu baru aja belajar tentang psikologi perkembangan teori perkembangan psikososial Sigmund Freud dan Teori Belajar Albert Bandura. Kalimat tersebut memang benar adanya. Bahwa anak sehat secara kepribadian terlahir dari orang tua yang sehat pula secara mental.  ---- Izinkan aku bercerita tentang kisah singkat ku yang berkaitan dgn teori tersebut  Aku memang bukan terlahir dari keluarga kyai, ustadz besar. Tapi aku bersyukur terlahir ditengah keluarga yang selalu positif vibes. Bapak yang tidak pernah kudengar mengeluh, ibu yang selalu semangat, juga dengan kalimat dan aktivitas positif yang mengelilingi kami sejak kecil.  Tentu, tak selalu sempurna tanpa celah salah, tapi sebagian besar hidupku ...

Menengok masa lalu dgn senyum merekah

Gambar
Aku meyakini betul, bahwa mustahil utk melupakan masa lalu yg terukir dalam memori. Maka, tak mungkin melupakan, tak akan bisa menghapuskan ingatan itu, tak perlu pula memaksa utk tak lagi hadir dlm kenangan. Cukup diletakkan saja, pada ruang yang tepat agar tak mengusik memori baru yang tengah diukir. Memberi ruang khusus sekedar utk dijadikan cerita yg kian mewarnai diri, lantas fokus merangkai kisah baru yang tengah terajut.  Terimakasih kota lama, Gereja bleduk dan segala cerita indah hampir satu dasawarsa silam, aku izin merangkai cerita baru🥰  📷: kak Zulfa (makasih udh difotoin kak)

Resume Memantaskan Diri Memantapkan Hati - Ust. Oemar Mita, LC

Gambar
Peradaban berkualitas dimulai dari berkualitasnya relasi suami istri Suami istri saling memberi qurrota a'yun -> anak qurrota a'yun -> menjadi pemimpin org bertakwa, menjadi yg terdepan dr org bertakwa Dlm catatan sejarah, pahlawan besar yang menggetarkan bumi, kebanyakan terlahir dr keluarga qurrota a'yun Maka, jangan remehkan ilmu pernikahan. Karena peradaban terbaik dimulai dari pernikahan terbaik yang dipersiapkan sebaik mungkin.  Jika melandasi pernikahan betul² sesuai dgn syariat dan perintah Allah, maka surga mini itu akan hadir didalam pernikahan. Konsep dalam menanti masa pernikahan: Kita tidak bersaing dgn siapapun. Setiap org punya waktunya masing. Kamu tidak sedang bersiang dgn siapapun. Pacaran tidak mendekatkan mu dgn jodoh, tidak pacaran juga tidak menjauhkan mu pada jodohmu Sabar di ruang tunggu menuju pernikahan tanpa resah dan khawatir. Setiap takdir ada masanya. Setiap masa ada orangnya. Jangan lakukan apa yg Allah ga suka semasa dirimu ...