Obat Anti Galau
Terjungkal, terjerembap, tersungkur. Tiga kata itu cukup menggambarkan diriku di permainan kemarin.
Bola tembak, begitu kami menyebut permainan itu. Lapangan pasir diisi dua kelompok yang saling melempar bola kertas agar mengenai lawan.
Tak jarang teriakan kencang spontan terucap kala bola hampir mengenai diri. Tak peduli keadaan, aku terus menghindar dari lawan, tak sadar terlalu kencang berlari, badan pun terguling diatas tanah pasir untuk kesekian kalinya.
Dengan beringas, kembali mengejar lawan dan berteriak untuk membuat panik pada lawan.
Nafasku tersengal, terdengar jelas tarikan dan hembusan nafas yang sangat kencang, "hosh hosh"
Siang terik itu membuat perlombaan terasa semakin sengit. Dua kelompok beradu kekuatan demi memperebutkan juara lomba.
Ya, ini memang bukan perlombaan sebenarnya, melainkan permainan biasa untuk meramaikan acara. Namun suasana permainan membawa kami pada situasi seru. Adu tenaga dan strategi makin lama makin memanas.
Hari itu tepat dieprlombaan 17 an, aku merasa tak ada beban hidup sama sekali. Seperti kembali ke usia belasan tahun yang bebas berlari dan berteriak sekencang mungkin. Mengekspresikan diri dengan teriakan heboh tanda keseruan permainan.
Ah.... Seru sekali permainan ini, membuatku benar benar tak ingat berbagai deadline yang sedang menunggu dikerjakan. Tak ingat pula urusan hati yang seringkali terasa pelik.
Kini aku menemukan lagi, cara seru untuk mengobati galau dan urusan hati. Yakni bermain dan membaur bersama alam. MasyaAllah Alhamdulillah.
Catatan Selma di penghujung sore hari.
18 Agustus 2021
Komentar
Posting Komentar